Senin, 06 Oktober 2014

Morfem dan Kata dalam bahasa Jepang



Morfem dan Kata dalam bahasa Jepang
Oleh: Aga


           
             Morfologi adalah salahsatu tataran linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses pembentukannya. Dalam bahasa Jepang, morfologi disebut  形態論 (keitairon). Seperti pada bahasa Indonesia, morfologi bahasa Jepang (keitairon) terdiri dari morfem dan kata (*lihat gambar). Lalu, morfem itu apa dan kata itu apa, berikut masing-masing penjelasannya: 


      A.    Morfem 「形態素」
Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna yang tidak bisa dibagi lagi menjadi satuan bahasa yang lebih kecil. Kemudian, morfem juga merupakan bagian dari sebuah kata. Dalam bahasa Jepang, morfem dibagi menjadi 2 yaitu:


1.      Jiyūkei (morfem bebas)
merupakan morfem yang dapat berdiri sendiri. Contohnya: hon (buku)shiro (putih) hako (kotak)dll. 

2.      Ketsugōkei (morfem terikat)
merupakan morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dan harus diikat dengan morfem lainnya. Contoh: ~く~られる~て~ません~ですdll.  

      B.     Kata 「語」
Kata adalah satuan bahasa yang terbentuk dari satu buah morfem atau lebih dan memiliki makna. Kata terbagi menjadi beberapa golongan menurut sudut pandang yang bermacam-macam. Berikut adalah contoh beberapa sudut pandang yang menggolongkan “kata” tersebut:

1.      Berdasarkan Sejarah 「歴史的」 
yaitu penggolongan kata menurut asal-usulnya. Penggolongannya ada 3 yaitu:

-          Wago 「和語」
yaitu kata-kata bahasa Jepang asli,  disebut juga Koyuu Nihongo (bahasa Jepang asli) atau Yamato Kotoba (bahasa Yamato). Kata ini digunakan orang Jepang dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: たかい takai、それから sorekara、きれい kirei、ええと eeto、~すれば -surebapartikel-partikeldll.

-          Kango 「漢語」
yaitu kata-kata yang berasal dari bahasa Cina. Pengucapannya menggunakan cara baca Cina dan memakai full huruf kanji dalam penulisannya.
Contoh: 会長 kaichou、男女 danjo、漢字 kanji、政治 seiji、材料 zairyou、先生senseidll.

-          Gairaigo「外来語」
yaitu kata-kata yang berasal dari bahasa asing (khususnya dari negara-negara barat) sebagai bahasa serapan dalam bahasa Jepang.
Contoh: スカート skate、クリスマス christmas、テーブル table、ベルトbeltdll.


2.      Berdasarkan Struktur Kata「構成的」
yaitu penggolongan kata dalam bahasa Jepang menurut strukturnya. Penggolongannya dibagi menjadi 2 yaitu:

-          Tanjungo「単純語」
adalah kata tunggal dalam bahasa Jepang. Dimana kata tersebut tidak bisa dibagi lagi menjadi bagian terkecil. Contoh: onna、読むyomu、靴 kutsu、好きsukidll.

-          Gōseigo「合成語」
adalah kata gabungan dalam bahasa Jepang. Pada dasarnya kata tersebut merupakan gabungan 2 kata atau lebih. Kata gabungan terdiri dari:
a.       Fukugōgo (kata majemuk). Contoh: 左手hidari-te雨傘  ama-gasadll.
b.      Jōgo (kata ulang). Contoh: 時々 toki-doki、人々 hito-bitodll.
c.       Haseigo (kata turunan). Kata ini terbentuk disebabkan oleh Setsuji (afiksasi kata). Contoh:  親切 fu-shinsetsu、山本さん yamamoto-san、安全 anzen-joudll.

3.      Berdasarkan Kelas Kata「品詞的」
yaitu penggolongan kata menjadi berbagai jenis seperti Meishi (kata benda), Dōshi (kata kerja), Keiyōshi (kata sifat), Setsuzokushi (kata sambung), dll. Untuk penjelasan lebih detailnya, bisa dilihat di postingan sebelumnya : Kelas Kata dalam Bahasa Jepang http://kagakuteki.blogspot.com/2014/09/kelas-kata-bahasa-jepang.html

4.      Masih banyak lagi sudut pandang lain yang telah menggolongkan kata dalam bahasa Jepang, seperti: penggolongan kata berdasarkan bidang keilmuan, berdasarkan wilayah (dialek), berdasarkan usia dan jenis kelamin penutur, berdasarkan spesifikasi (Jouigo-Kaigo), berdasarkan persamaan (Ruigigo)/ yang dikemukakan The Japan Foundation, dan lain-lain.



            Demikianlah yang saya sampaikan tentang Morfem dan Kata dalam bahasa Jepang. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi kemajuan dalam penulisan. Semoga bermanfaat bagi minasan. Ja, kore de owarimashō. Ganbatte Kudasai! J
...


Oiya minasan gomen ne~, baru ingat. Hehe. Ternyata ada PR dari postingan sebelumnya yang belum terjawab: http://kagakuteki.blogspot.com/2014/09/kelas-kata-bahasa-jepang.html
 
Kata-kata yang terlingkar merah itu. sangat erat kaitannya dengan sistim gramatika bahasa Jepang. Masing-masing penjelasannya yaitu:

A.    Goi 「語彙」
Dalam bahasa Jepang, goi artinya adalah kosakata. Itu merupakan elemen dasar berupa keseluruhan kata, demi penguasaan bahasa. Yuriko dalam Jayanthi dengan judul artikel “Jenis Kata dalam bahasa Jepang”, 2012, menambahkan bahwa goi berperan penting untuk mengkomunikasikan sebuah ide. Hal itu memang menjadi sesuatu yang diperlukan bagi seorang pembelajar dalam menguasai bahasa. Kemudian, menurut Kindaichi dalam Setiawati dengan judul artikel “Kosakata dalam bahasa Jepang (Kajian Sematik)”, 2012, goi merupakan sekumpulan kata yang digunakan dalam lingkungan tertentu dalam kehidupan manusia.  


B.     Tango 「単語」
Tango adalah satuan terkecil pembentuk kalimat dalam bahasa Jepang. Dapat dikatakan pula, suatu kalimat dapat terbentuk karena adanya tango yang berperan sebagai unsur dasarnya. Karena itulah tango sering disamakan dengan goi, padahal antara tango dan goi memiliki ciri yang berbeda. Tango memiliki ciri yang cenderung ke arah gramatikal, sedangkan goi cenderung ke arah keseluruhan kata. Murakami  (1986:  24  dalam  Dahidi:  2004) membagi tango menjadi 2 jenis yaitu: Jiritsugo (kata yang dapat berdiri sendiri) dan Fuzokugo (kata yang tidak dapat berdiri sendiri). Untuk lebih jelasnya, lihatlah contoh dibawah ini:
Dalam kalimat:

 教室  ご飯  食べます
Watashi  wa  kyōshitsu  de  gohan  o  tabemasu.    (Dalam kalimat ini terdapat 7 tango).


C.    Bunsetsu 「文節」
Bunsetsu adalah satuan bahasa yang berperan sebagai pembentuk kalimat. Tetapi apabila dibandingkan dengan tango, bunsetsu memiliki cakupan yang lebih besar. Bunsetsu inilah dijadikan dasar dalam pembentukan kalimat dalam bahasa Jepang. Untuk lebih jelasnya, lihatlah contoh dibawah ini:
Dalam kalimat:

私は 教室で ご飯を 食べます
Watashi wa  kyōshitsu de  gohan o  tabemasu.  (Dalam kalimat ini terdapat 4 bunsetsu).


D.    Bun 「文」
Dalam bahasa Jepang, bun adalah kalimat. Kalimat merupakan sebuah pernyataan yang terbagun dari sebuah Go(kata), Ku (frasa), maupun Setsu (klausa). Bun memiliki intonasi final dalam pengucapannya. Contoh:

がんばれ!
Ganbare!

勉強したあとで、一緒に遊びましょう。
Benkyō shita atode, issho ni asobimashō.

E.     Lain-lain
-          Ku     「句」(frasa)  : Gabungan kata tanpa ada unsur predikat.
Contoh: 赤い花 Akai Hana、白雪祭り Shiroyuki Matsuridll.
-          Setsu 「節」(klausa): Gabungan kata mengandung unsur predikatif.
Contoh: ご飯を食べます。 gohan o tabemasudll.


---------------------------------------

8 komentar:

  1. agasan...39 ne~
    aku masukin di teori buat makalah morfo lho :D

    BalasHapus
  2. SANGAT TERBANTU SEKALI KAK. TERIMAKASIH. JANGAN LUPA YA SERING-SERINGIN APDET HEHEH

    BalasHapus
  3. ありがとうございます。AGAせんぱい 

    BalasHapus
  4. mau nanya ka, klo kata kata majemuk 口語 itu terdiri dari morfem apa? soalnya kan itu kango

    BalasHapus
  5. kalau kyoushin(協心)itu kata tunggal atau majemuk ya?

    BalasHapus
  6. Kak kalo misalnya kenkyuu itu merupakan satu morfem yang tidak dapat dipisahkan atau memang masih bisa dipecahkan menjadi ken dan kyuuu menjadi dua buah morfem

    BalasHapus